Berbagai kecelakaan baik ringan atau   berat bisa menimbulkan goresan dan bekas luka di kulit. Untuk itu   ketahui langkah apa saja yang perlu dilakukan untuk mencegah timbulnya   bekas luka. Tersandung trotoar, teriris pisau dapur atau terkena benda   tajam lain akan menimbulkan luka, jika tidak ditangani dengan benar maka   luka ini akan menimbulkan bekas di kulit yang bisa mengurangi   kepercayan diri seseorang.
Ahli  kulit atau dermatologis  memberikan tips cepat dalam merawat luka  ringan dan goresan agar tidak  menimbulkan bekas luka, seperti dikutip  dari WebMD, Selasa (8/11/2011)  yaitu:
1.  Membersihkan luka dan sekitarnya
Usahakan  untuk membersihkan luka  dengan air dingin kemudian mensterilkan dari  pecahan atau kotoran yang  menempel menggunakan pinset yang sudah  disterilkan dengan alkohol. Lalu  bersihkan dengan lembut daerah sekitar  luka dengan saun dan kain lap.  Hindari penggunaan sabun keras,  hidrogen peroksida dan yodium karena  tidak baik untuk bersihkan luka  dan menunda penyembuhan.
2.  Usahakan untuk tetap tertutup
Menutup  luka bisa membantu  mencegah masuknya bakteri, kotoran dan iritasi  lainnya serta menjaga  kelembaban luka untuk mempercepat penyembuhan.  Menjaag luka tertutup dan  lembab membantu mengurangi munculnya bekas  luka.
3.  Jangan mengorek-orek atau menggaruk luka dan koreng
Ketika  terjadi luka maka sel  darah putih akan menyerang bakteri penyebab  infeksi dan sel darah merah,  fibrin serta platelet membuat gumpalan di  atas luka. Dalam waktu  singkat akan terbentuk koreng. Jika digaruk atau  dicabut maka tidak  hanya membuka luka kembali dan memberi kesempatan  bakteri untuk masuk,  tapi menciptakan bekas luka yang lebih besar.
Meski  begitu beberapa orang ada  yang lebih rentan terhadap jaringan parut  dan bagian tubuh tertentu  (dada, bahu, punggung) lebih rentan terhadap  luka. Bekas luka cenderung  berkembang di daerah kulit yang berada  dibawa ketegangan atau tertarik.
Bekas  luka yang terbentuk  umumnya berwarna pucat dan datar. Tapi jika bekas  luka yang muncul  menonjol biasa disebut dengan hipertrofik atau keloid  bekas luka yang  terjadi ketika tubuh memproduksi kolegan terlalu  banyak. Namun dalam  beberapa kasus, luka yang terjadi kadang butuh  bantuan medis untuk  mencegah atau mengurangi jaringan parut terutama  jika:
- Perdarahan berat dan tidak berhenti setelah 5-10 menit dari pemberian tekanan langsung
 - Luka yang muncul dalam atau lebih dari 0,5-1 cm
 - Luka terletak di dekat mata atau di wajah
 - Lukanya kotor atau disebabkan oleh benda kotor dan berkarat
 - Luka berasal dari gigitan binatang atau manusia
 - Sangat menyakitkan atau menunjukkan tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, keluar cairan kuning atau hijau, bengkak, demam, menggigil, nyeri tubuh dan pembengkakan kelenjar getah bening.
 

No comments:
Post a Comment