Friday, April 1, 2011

Hindari Makan di Depan Komputer


Menyimpan makanan di atas meja kerja, atau di laci meja, adalah hal biasa di kantor. Rata-rata perempuan melakukannya, untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu mengalami kelaparan saat sore hari.

Namun, jika ingin mengudap makanan, sebaiknya Anda membawa makanan tersebut ke kantin. Sebab, menurut penelitian baru dari University of Bristol, makan di depan komputer bisa membuat Anda mengonsumsi lebih banyak kalori.
Pada eksperimen yang dilakukan oleh tim peneliti, responden yang matanya terpaku di layar komputer saat sedang makan merasa tidak begitu kenyang dibandingkan dengan mereka yang berkonsentrasi pada makanannya.

Setengah jam setelah makan, kecenderungan para responden ini untuk ngemil dua kali lipat dibandingkan yang tidak makan di meja kerja.


"Hasil penelitian ini menambahkan bukti dari laboratorium kami bahwa kognisi, memori, dan perhatian secara khusus, memainkan peran dalam menentukan nafsu makan dan porsi makanan pada manusia," terang ketua tim peneliti, Dr Jeff Brunstrom.


Diperkirakan, perhatian yang tersita ke layar komputer saat sedang makan juga bisa meningkatkan asupan makanan kita sepanjang hari. Bila hal ini terjadi setiap hari, tentu akan memengaruhi pertambahan berat badan Anda.

http://www.kompas.com/data/photo/2010/04/19/2032333p.jpg

Dari berbagai penelitian sebelumnya juga telah terlihat bahwa stres di lingkungan kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pola makan seseorang.

University of Leeds, misalnya, mendapati bahwa meskipun Anda makan lebih sedikit ketika sedang stres, Anda cenderung akan sering ngemil. Cemilan yang dipilih pun cenderung tinggi kandungan gula dan lemaknya.


Menurut penelitian medis, perempuan sebenarnya tidak sesering pria yang menikmati makan siangnya di meja kerja.


Meskipun begitu, pilihan makanan perempuan lebih banyak dipengaruhi oleh stres dan jam kerja yang panjang. Hal inilah yang membuat mereka lebih sering ngemil.

Air yang Masuk ke Telinga dapat Membahayakan

http://images.detik.com/content/2011/03/19/763/renang-ts-dlm.jpg
Masuknya air ke dalam telinga sering terjadi saat orang sedang berenang, pernahkah anda mengalaminya? Kebanyakan orang akan menganggapnya sepele, padahal bila dibiarkan hal ini bisa menyebabkan risiko infeksi.

Air yang masuk ke telinga dan tidak dibersihkan bisa menyebabkan masalah. Jika saluran telinga basah, maka perlindungan pada saluran telinga akan hilang dan berisiko mengalami infeksi.


Telinga mengandung zat lilin yang berfungsi untuk menjaga kelembaban agar bakteri baik dapat berkembangbiak pada lapisan kulit di telinga. Selain itu, lapisan lilin ini juga berfungsi sebagai pelindung terhadap serangga atau benda asing yang masuk.

Air dan lapisan lilin ini tidak bisa bercampur. Ketika orang berenang, maka air akan masuk dan mencuci lapisan ini. Bila orang berenang untuk jangka waktu lama, maka air benar-benar bisa membersihkan lapisan ini dan membuat telinga tanpa pelindung.

Tanpa lapisan lilin ini, air dapat tetap berada di dalam saluran telinga dan membuat kulit menjadi lembab. Karena saluran telinga adalah ruang yang tertutup, air tidak menguap secara normal dan tetap berada pada saluran telinga yang lembab.


Bila air dibiarkan berlama-lama di dalam saluran telinga, hal ini akan menciptakan lingkungan yang sempurna bagi berbagai infeksi organisme, karena infeksi organisme seperti jamur dan bakteri sangat suka tempat hangat, gelap dan tempat-tempat yang basah.


Hal ini biasanya menyakitkan, terutama ketika Anda tarik bagian luar telinga. Ini juga bisa menyebabkan cairan kuning telinga menjadi busuk.


Lalu bagaimana mengeluarkan air dari telinga saat berenang?


http://4.bp.blogspot.com/_V9wazoCYHhU/TQddRz4HOTI/AAAAAAAAAgM/K0T4HusHQ_g/s320/images.jpeg

1. Gerakkan kepala

Gerakkan kepala dari satu sisi ke sisi lain dalam gerakan goyang ke arah bahu, kembalikan telinga ke posisi normal dan gerakkan kembali pada arah yang berlawanan. Masukkan jari ke telinga untuk membuat tekanan yang cukup untuk mengeluarkan air.

2. Keringkan dengan pengering rambut

Memiringkan kepala dan mengeringkannya dengan handuk kering juga bisa membantu air keluar. Hembusan pengering rambut yang disetel dengan panas yang rendah ke dalam telinga juga bisa membantu mengeringkan telinga. Tes pengering rambut pada kulit terlebih dahulu untuk memastikan panasnya tidak berlebihan.

3. Campuran larutan alkohol dan cuka

Menurut American Academy of Family Physicians, campuran larutan alkohol dan cuka putih juga membantu mengeringkan air yang tersiksa di saluran telinga.
 
Masukkan 3-5 tetes campuran larutan ini ke dalam telinga dengan kepala dimiringkan dan biarkan selama beberapa saat. Anda akan mendengarkan suara hampa di telinga yang berarti telinga mulai kering.