Tuesday, January 31, 2012

Jenis-Jenis Mobil Esemka (Foto)

Yuk, Mengenal Mobil-Mobil Esemka

img

Jakarta
- Mobil nasional buatan siswa SMK yakni Esemka, tidak hanya memiliki 1 model saja seperti yang dipakai Walikota Solo Joko Widodo saat ini. Mobil itu sebenarnya memiliki berbagai model dan tipe.

Model-model berbeda dan namanya pun berbeda-beda. Tergantung sekolah mana yang merakitnya. Salah seorang Kepala Sekolah SMK di Jawa Tengah beberapa waktu lalu kepada detikOto menuturkan jika mobil ini nantinya diproduksi massal, suku cadangnya bisa tersedia di berbagai SMK tersebut.

Jadi istilahnya SMK bisa berubah menjadi seperti diler ataupun tempat pemasaran mobil-mobil itu. Mirip 3S (Sales, Service dan Spare Part)-nya pabrikan lah. Namun sepertinya SMK bakal menggandeng pihak lain untuk menjual mobil-mobil ini kalau nanti diproduksi betulan.

Saat ini PT Autocar Industri Komponen (AIK) dan beberapa perusahaan seperti PT Solo Manufaktur Kreasi membantu SMK mewujudkan mobil Esemka itu.


Mobil itu sekarang belum bisa diproduksi massal karena masih menunggu izin laik jalan dari instansi terkait. Tetapi sebelum diproduksi massal kita lihat dulu model-model Esemka yang sudah dibuat para siswa SMK.

Yang pertama adalah SUV yang juga dikenal dengan Esemka Rajawali. Modelnya kini sudah mengalami perubahan. Saat ini rupanya lebih mirip Honda CR-V dengan bodi belakang Isuzu Panther namun dengan ukuran lebih panjang.
img

Dengan model barunya itu, SUV Rajawali makin membuat orang kesengsem. Harganya jika dipasarkan massal nanti akan diusahakan tidak melebihi Rp 180 juta.


Sementara model kedua adalah pikap double kabin yang dibuat oleh SMK 1 Singosari Esemka Digdaya yang dinamai Digdaya. Rencananya jika dipasarkan mobil ini akan dibanderol seharga Rp 100 juta. Dengan harga tersebut untuk ukuran pikap double kabin memang menggiurkan. Apalagi ditambah dengan tongkrongan bodi yang kekar.
 


img
Dari sisi bentuk, Digdaya memiliki bentuk yang lebih orisinil karena sedikit menggunakan parts dari mobil lain.

Pilihan-pilihan mesin untuk Rajawali dan Digdaya tersebut antara lain mesin bensin berkapasitas 1.500 cc, 1.800 cc, 2.000 cc dan 2.200 cc. Versi dieselnya pun kabarnya tengah disiapkan.

Setelah mengenal 2 jenis mobil Esemka sebelumnya yakni Digdaya dan SUV. Kita beralih ke mobil Esemka lainnya yakni Zhangaro. Si mobil niaga ini diproduksi oleh SMK Negeri 10 Malang. Berbekal mesin yang sama pikap ini sekilas memang dengan Suzuki Futura atau Suzuki Carry, apalagi bila menilik pada desain dashboardnya, terutama pada lingkar kemudianya.

Namun, untuk engine, tetap berlogo Esemka 1.5 i EFI, meskipun untuk sasisnya mencangkok dari Mitsubishi Colt T 120 SS, tahun 2003. Begitupun untuk gearbox yang dimabil dari merek yang sama, yakni Mitsubishi colt T 120 SS.

Sedangkan transmisi 5 speed dari Suzuki Vitara, diklaim mumpuni untuk mengajak Zhangaro bergerak mengangkat beban.

Daihatsu Gran Max ikut andil dengan menyumbangkan headlamp, sementara Daihatsu Taft GT, mengisi penerangan buritan, atau stop lamp.

Berbahan plat setebal 1,5 mm, bak seluas 1 meter kubik cukup besar untuk memenuhi kebutuhan angkut mengangkut, dengan panjang 225 cm, lebar 145 cm, dan tinggi 33 cm.

Kemudian adalagi mobil van yang dibuat oleh SMK Negeri 6 Malang. Van ini dinamai Rosa Van 1.5i.

Disokong oleh sasis dari Toyota Hiace, mobil ini mampu menampung 8 orang dewasa, selayaknya mobil van dengan 8 seaternya.

Ruang kabin pun terasa lega, meskipun balutan kemewahan belum dijadikan acuan dalam mendesain ruang kabin.

Namun, mobil sebesar ini juga disematkan dengan kapasitas mesin yang sama, yakni 1.500 cc Multi EFI. Nah untuk mengimbangi berat bodi yang besar, SMK menggunakan gearbox Toyota Hiace bensin, karena rasio giginya lebih kecil, jadi ringan.

Begitupun dengan transmisinya yang mencangkok kepunyaan Suzuki Vitara.


Dan model terakhir adalah model mobil hatchback. Masih menggunakan mesin esemka 1.5i multi injection. Hatchback ini menginatkan kita dengan Terios. Ya memang lampu depannya menggunakan lampu sama dengan Terios.

Suzuki Escudo berperan dalam transmisinya, poros propeller, rem belakang dan handle pintu. Sedankan suspensi menggunakan milik Mitsubishi L300 dan Isuzu Panther. Spionnya dicomot dari Spion APV.

Namun SMK membuat sendiri poros input, kaca dan wearing kabelnya.

Meski masih menggunakan parts dari mobil lain, bukan berarti Esemka tidak bisa berkembang. Buktinya Walikota Surakarta Joko Widodo pun menggunakannya sebagai mobil dinas.

Apalagi pabrikan mobil besar di dunia juga pada masa-masa awal mereka berdiri juga belajar pada pabrikan lain terlebih dulu. Sebut saja pabrikan terbesar di dunia saat ini Toyota, dan pabrikan dari Korea Hyundai yang belajar ke pabrikan AS dan Eropa.

Setelah dipamerkan di beberapa tempat sejak 2009, Esemka pun semakin harum namanya di awal tahun ini.

Apalagi Esemka sudah memiliki banyak model yang cocok untuk pasar Indonesia mulai dari MPV/SUV untuk keluarga, pikap untuk niaga, double kabin untuk pertambangan, dan hatchback untuk pecinta mobil kecil. Jadi apalagi yang kurang? Tinggal kemauan dari pejabat-pejabat terkait saja sepertinya.
Sumber: http://oto.detik.com/

No comments:

Post a Comment